Bermain bisa juga di warung

Hari ini kk Roma memutuskan untuk ikut jualan di warung, sehubungan sudah 3 hari SMA 1 Cirebon tidak megalirkan rincingan rupiah, Mb Amy yang jaga Booth Albadi sedang dalam masa berduka karena saudaranya meninggal. Ayah dan Bunda memutuskan untuk jualan sendiri. penjaga warung2 sebelah, kadang sms, intinya mengabarkan “minumannya dicariin anak2”, demi menjaga kontinuitas dan kredibilitas, akhirnya ayah dan bunda jualan, membawa seabrek barang kelengkapan tidur, dan mainan, karena si KK Roma ikut.
Uniknya, saat datang, dan baru beres2 warung, anak2 sekolah sudah menghampiri, dan ga sabar untuk pesan minuman favorit mereka, alhasil, Bunda kerepotan, karena si KK berkeinginan untuk membantu, tapi malah buat rusuh rasanya, :p.
Bunda menyarankan ke KK untuk main dulu, dan memilih2 mainan yang cocok, ternyata nemu skuter, jadilah si KK skuter-an, disekeliling warung dan menjadi tontonan anak2 sekolah.
Lucu dan paling gak, Ayah Bunda bisa melayani anak2 yang berebutan ingin minum ini itu di Booth Albadi.
Membawa anak ke warung menurutku ada baiknya, mengajarkan ke anak itu bahwa, dengan bekerja, maka ada uang yang didapat.
Setelah warung tutup, dan menghitung2 penghasilan, si KK Bunda ajak untuk ikut beres2 dan memberi upah selembar rupiah untuk ditabung di celengan kesayangannya.
Alhamdulillah.
main di sma1

Sambel Asem Khas Cirebon

Sambel Asem Khas Cirebon

Menerima Pesanan untuk arisan/hajatan/meeting.
Makanan tradisional Khas Kuningan, Cirebon, Rujak Kangkung yang biasa disebut Sambel Asem. Kangkung dan Tauge pilihan di topping sambel asem, yang gurih pedes.
Harga Januari 2014 3.500/porsi.
DAPUR ALBADI 085724658333, 085724700006
Showroom: PGC (Pusat Grosir Cirebon) Lantai 3.

Image

Tanah liat dan kayu bakar yang setia untuk Kue Serabi

Saat menyempatkan untuk menjelajahi salah satu kota kabupaten di Cirebon, yaitu Kota Sumber, tidak sengaja ketemu dengan penjual serabi. Sebenarnya Roma lah yang menemukan pertama kali, dia berteriak dari belakang “Bunda, mau Serabi” dan Ayah pun meminggirkan kendaraan.

Turunlah kami untuk membeli serabi, dan menikmati pemandangan Kota Sumber yang asri. Sambil berbincang dengan Ibu penjual serabi, walaupun membuat serabi dengan banyak tungku, tetapi selalu habis di nampan persediaan, karena banyak yang antri.
IMG_20140119_065052
Serabi ibu ini bisa di topping aneka rasa, yang jelas bukan rasa keju, coklat, atau dll yang sering kita liat di mal2, tapi toppingnya adalah orek (tempe kecap berbumbu), ikan teri, telur, sambel, dage, tauco, dan tentunya menyediakan sambel terasi.
Dibantu dengan 2 orang anaknya yang berstatus mahasiswa #salut. Jujur untuk kami, memakan serabi yang dimasak dalam tanah liat dan dibakar dengan arang , itu nikmat.
Subhanalloh, Alhamdulillah
IMG_20140119_065112

IMG_20140119_065102

Camera 360

Camera 360

Sambel Asem Albadi Drink

Sepakat dengan juragan A Lindo untuk mengangkat nilai2 tradisional untuk dijual, setelah berdiskusi tepat sekitar 2 bulan yang lalu, untuk terpilihlah sambel asem, kerupuk sambel untuk kami jual di sekolah. Sambel Asem atau juga kadang disebut Rujak Kangkung oleh masyarakat Cirebon adalah panganan tradisional dengan bahan dasar Kangkung yang dimasak sebentar di air mendidih #hanya sebentar, dan dibaluri dengan sambel asem, sambel yang dicampur dengan asam jawa. Kalau krupuk sambel, bahan kangkung diganti dengan kangkung. Terkadang kangkung dicampur dengan toge dan gorengan. 

Kehadiran panganan ini di Kantin Sekolah, di SMK 1 Kedawung, membuat minuman juga laris, dan menjadi yang selalu dicari oleh anak sekolah. Alhamdulillah di import lah sambel asem ini ke booth di PGC (pusat Grosir Cirebon), dan yang terjadi, setiap hari selalu habis di jam2 yang tidak bisa kami prediksi. Rekor habis di jam 11.

Ide kuliner tradisional ini, based on tulus cinta kepada Indonesia #tidaklebay, bahan baku mudah didapat, harga murah, buatnya mudah, sehingga bisa dijual murah lagi, dan tentunya #veryIndonesia. Dan tentunya lagi, pundi2 bertambah. Alhamdulillah.

 

Image

 

Image

Image

From WM to FTM

Sudah menjadi kodrat semua wanita, saat mempunyai anak, harus mengurus sendiri, tidak memberikan tanggungjawab ke orang lain. Mendengar kalimat ini bagi siapapun ibu bekerja, merupakan hantaman, sama seperti yang selalu terjadi ke saya. Cita2 menjadi ibu dirumah yang mengurus anak dan suami selalu ada, daberharap menemukan jalan yang terbaik kearah sana.

Allah Maha Besar, settingan itu sudah diatur untukku, dan itu saatnya tiba dipenghujung tahun 2013, akhirnya saya bisa berhenti bekerja not a working mom and to be full time mother. Ini buknanlah hadiah yang harus kusia2kan, tugas berat menanti, mengurus suami, mendidk Abdurrohman Mubaarok dan mengantarnya melihat how beautiful this world is.

Kegiatan yang menyenangkan bersama Ayah dan Roma menanti yang dulu selalu hanya menjadi impian. Bangun pagi ke mesjid untuk sholat subuh tanpa beban harus buru2 pulang untuk bersiap2 ke kantor, Roma tak perlu lagi tergesa2 dibangunkan untuk siap2 kesekolah, harus makan lebih cepat, dan tiap siang harus bola balik telpon guru dan tukang becaknya menanyakan kapan Roma siap diantar pulang, dan seabrek kegiatan yang tak terasa bertahun2 menjadi rutin.

Tergantikan dengan membaca iqro dengan Roma, memasak, menengok kk Roma yang asik puas bermain dengan temannya, nonton yang menyenangkan bersama Roma, menyiapkan makan untuk Ayah pulang dari mengurus dagangan di warung, berkumpul dengan ibu2 kompleks, leyeh2an, Sholat 5 waktu di mesjid, Alhamdulillah sebuah anugrah yang luar biasa.

Jika masih ada yang mengatakan “Aduh, sayang sekali kenapa pensiun dini” Saya hanya bisa mengatakan dalam hati sambil senyum  “Please recheck your life, bukankah menyenangkan jika kau bisa mengatur hidupmu sendiri, dan punya banyak waktu untuk meminta kepada Sang Penguasa Jagad”

Alhamdulillah