Menapak Jejak Amien Rais

halaman 18, paragraf 1 dan 2
“…ibu adalah sosok yang tegas dan disiplin, terutama jika menyangkut waktu belajar dan waktu bersenang-senang. Toh menjadi perempuan yang bertangan besi bagi kebaikan anak-anaknya lebih bermakna….. Aku ingat ibu hanya membelikan aku mainan sekali dalam setahun. Setiap hari kecuali hari libu, ia juga meminta kami tidur siang daripada bermain keluar rumah. Aku ingat ibu tak akan bergeming sedikit pun meskipun kami menangis dan meronta meminta dibelikan sesuatu…..”

Kutipan Berarti dari buku Mien R. Uno – Menjadi Wanita Indonesia

hal. 148,
paragraf terakhir
“…Mien berani mengemukakan teori bahwa mendidik anak ibarat mengelola perusahaan. Sebagai sebuah tim, ia dan suaminya, mendidik anak-anaknya dengan keras dan penuh disiplin.”mendidik anak seperti mengelola sebuah perusahaan, harus ada supervisi, motivasi, evaluasi, apresiasi, dan panutan. Dari kelima ‘teknik pengelolaan anak’ itu masih ditambah dengan disiplin. Anak harus bisa membagi waktu. Kapan harus shalat, kapan harus mengerjakan pekerjaan rumah, kapan harus makan, kapan harus tidur,” ucap Mien….”

semoga saya bisa melaksanakan

welcome to 5th Abdurrohman Mubaarok

kali ini tidak seperti tahun2 lalu, ada syukuran yang ditandai dengan bagi2 rezeki ke teman2nya Roma. Kali ini, kami berdua, bunda dan Roma, bangun jam 2 untuk doa malam. membacakan doa2 khusus dari Ayah lewat BBM. menurutku umur 5 tahun ini Roma sudah bisa mengingat peristiwa, jika kami mengadakan perayaan seperti biasanya, saya takut ini akan dianggap menjadi kebiasaan dan akhirnya keharusan dimasa mendatang. tanggal kelahiran tiap tahun, cukup untuk menjadi pengingat saja.